PRIMETIMES.ID, TANJUNGPINANG- Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang kembali mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pembahasan Langkah Kongkret Pengendalian Inflasi di Daerah, yang diselenggarakan secara hybrid dari Ruang Rapat Lantai 3 Kantor Wali Kota Tanjungpinang, dihadiri Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan, Elfiani Sandri, didampingi sejumlah perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait lainnya, Senin (5/5/2025).
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Tomsi Tohir, memimpin rakor dan menjelaskan pada pemaparannya di Minggu pertama bulan Mei tahun 2025, sejumlah harga bahan makanan mengalami penurunan seperti bawang merah, bawang putih, cabai merah, cabai rawit, gula pasir, daging ayam, dan telur.
Tomsi juga meminta agar setiap daerah untuk membuat atau merencanakan penanaman cabai rawit agar inflasi di daerah terus membaik.
“Untuk seluruh kepala daerah agar terus berkoordinasi dengan BPS setempat terkait perubahan harga. Sementara untuk satgas pangan, kemendagin, dan bulog diharapkan untuk terus berupaya mencari solusi yg cepat dan efektif dalam menghadapi perubahan Indeks Perkembangan Harga (IPH) di masing-masing wilayah”, tegas Tomsi.
Sementara itu, untuk kota Tanjungpinang berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada April 2025 terjadi inflasi year on year (y-on-y) sebesar 1,11 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,19. Andil terbesar inflasi y-on-y diberikan oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,7886 persen.
Secara year to date (y-to-d) Kota Tanjungpinang bulan April 2025 mengalami inflasi sebesar 0,44 persen. Andil terbesar inflasi (y-to-d) diberikan oleh kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,4100 persen.
Dan secara month to month (m-to-m) Kota Tanjungpinang bulan April 2025 mengalami inflasi sebesar 1,09 persen. Andil terbesar inflasi (m-to-m) diberikan oleh kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,9759 persen.
Menanggapi hal tersebut, Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Pemko Tanjungpinang, Elfiani Sandri, menyampaikan bahwa dari data tersebut menunjukkan harga masih terkendali dan inflasi di Kota Tanjungpinang tercatat masih stabil.
“Untuk kota Tanjungpinang, tentunya kita telah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk terus melakukan pemantauan guna mencegah terjadinya kenaikan harga yang signifikan,” ujar Elfiani.
Elfiani juga menegaskan bahwa Pemko Tanjungpinang bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Satgas Pangan Polresta, perbankan, dan instansi vertikal lainnya akan terus meningkatkan sinergi dalam mengambil langkah strategis untuk menjaga stabilitas harga.
“Pemerintah bersama OPD terkait lainnya terus berperan aktif dalam menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat, melakukan pemantauan harga kebutuhan pokok serta mendorong distribusi komoditas dari daerah surplus ke Tanjungpinang”, jelas Elfiani.
Melalui upaya tersebut diharapkan dapat menjaga daya beli masyarakat dan menstabilkan harga di pasar dengan harapan inflasi tetap terkendali pada bulan-bulan berikutnya dan kondisi ekonomi tetap terjaga.
(Red)