Opini

Cinta Memang Sulit Diredam

Oleh: Sobar Harahap
Jika biasanya seorang politisi mendatangi warga sambil memberikan semacam cinderamata untuk mendapatkan simpati, kali ini aku justru melihat sesuatu yang sangat berbeda.

Pemandangan itu ku lihat ketika Ganjar singgah di Desa Selo, Boyolali. Warga di sana justru berbondong-bondong memberikan hasil bumi untuk Ganjar.

Ganjar semula datang ke sana untuk menghadiri festival tembakau. Namun ketika hendak pulang, warga tiba-tiba berhamburan mencegat mobil yang dinaiki Ganjar untuk menitipkan oleh-oleh. Segala macam sayuran hingga buah-buahan hasil bumi mereka berikan.

“Salam buat Ibu ya Pak, sayurnya dimasak buat makan bapak ibu dan keluarga,” ucap salah satu warga.

Aku memang tidak berada di lokasi, dan hanya menyaksikan dari vidio. Tapi apa yang bisa aku simpulkan melihat wajah ibu-ibu dengan kedua mata berkaca-kaca memberikan sayuran selain sebentuk ketulusan?

Ya, itu adalah pelajaran berharga bahwa kedekatan seorang pemimpin dengan warga bukan cuma terjadi di negeri dongeng.

Selama memimpin Jateng, sebagian besar waktu Ganjar memang dihabiskan dengan turun ke masyarakat. Bahkan sejak menjabat dia punya program Rembug Desa, di mana Ganjar akan menginap di rumah warga. Ganjar dan warga kemudian duduk bergelesotan bareng di pelataran rumah sambil minum kopi dan makan camilan. Semua berbaur dan membaur, tidak ada yang tampak lebih tinggi, tidak ada yang lebih dominan.

Nyatanya dengan cara seperti itu, warga lebih nyaman menyampaikan aspirasi pada pemimpin mereka, bahkan tidak jarang persoalan yang ada bisa diselesaikan dari aktivitas itu. Salah satunya adalah pengentasan kekeringan di salah satu desa di Wonogiri.

Jujur saja aku memang belum pernah melihat karakter seorang pemimpin yang seperti Ganjar. Kedekatannya dengan masyatakat sulit untuk ditandingi. Jangankan seorang pemimpin daerah, aku sebagai warga biasa pun merasa keberatan jika harus menginap di rumah orang lain, kecuali kalau bener-bener kepepet. Tapi Ganjar justru membuat program semacam itu dan terus menerus dijalaninya.

Barangkali karena itulah Ganjar dicintai warganya. Rasa cinta yang juga aku temukan di wajah masyarakat Desa Selo yang mereka ungkapkan lewat sayur-sayuran hasil bumi yang mereka tanam.

Dengan memberikan hasil bumi, barangkali, mereka juga menaruh harapan besar pada Ganjar agar bisa terus menjadi pemimpin sederhana dan membumi seperti yang mereka kenal selama ini.

Tak ada kekuatan yang lebih besar bagi seorang pemimpin, selain cinta dan ketulusan yang datang dari warganya.

Mungkin Ganjar belum bisa membalas satu persatu kebaikan itu, namun kekuatan itulah yang jadi pemandu bagi laku kepemimpinan Ganjar untuk tidak berjauhan dengan rakyat.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker