Mak Yong Warisan Dunia Dirayakan Istimewa di Tanjungpinang, Upaya Perkuat Pelestarian Budaya Melayu
PRIMETIMES. ID, TANJUNGPINANG-
Mak Yong, seni pertunjukan tradisional Melayu yang telah diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO, akan dirayakan secara istimewa di Kota Tanjungpinang melalui rangkaian acara “Mak Yong Warisan Dunia” pada 22 – 24 September 2025.
Kegiatan ini digelar oleh BPK Wilayah IV sebagai upaya memperkuat pelestarian budaya Melayu sekaligus memperkenalkan nilai-nilai luhur Mak Yong kepada masyarakat luas.
Mak Yong bukan sekadar pertunjukan seni. Ia adalah warisan hidup yang menggabungkan kisah, gerak tari, musik, dan doa, diwariskan turun-temurun sebagai bagian dari kearifan budaya masyarakat pesisir Melayu.
Setiap lakon Mak Yong sarat makna—mengisahkan hubungan manusia dengan alam, spiritualitas, dan pesan moral yang melampaui batas zaman.
Selama tiga hari, Tanjungpinang akan menjadi pusat pertemuan budaya, tempat tradisi lama berpadu dengan semangat generasi baru.
Rangkaian acara akan dibuka dengan Tradisi Makan Berhidang di Gedung LAM Provinsi Kepulauan Riau. Lebih dari sekadar jamuan, makan berhidang melambangkan kebersamaan, rasa syukur, dan persaudaraan yang menjadi nilai penting dalam budaya Melayu.
Selanjutnya, pengetahuan dan pengalaman akan diperdalam melalui Seminar Mak Yong, menghadirkan tiga narasumber lintas negara dan generasi: Dr. Rusdeen Suboh, aktor sekaligus pensyarah kanan Universitas Malaya, Pudentia MPSS, peneliti Mak Yong sekaligus Ketua Asosiasi Tradisi Lisan, dan Said Parman, maestro Mak Yong Kepulauan Riau.
Dalam seminar ini, publik diajak memahami perjalanan panjang Mak Yong—dari akar sejarahnya, tantangan pelestarian, hingga peluang pengembangannya sebagai warisan budaya dunia.
Komitmen pewarisan juga diwujudkan melalui Workshop Mak Yong untuk pelajar, yang dipandu oleh Ledang Balai Yayasan Konservatori Seni. Workshop ini membuka kesempatan bagi generasi muda untuk mempelajari langsung gerak tari, syair, dan cerita Mak Yong. Dengan cara ini, warisan budaya tidak hanya dikenang, tetapi juga dihayati dan diteruskan dari hati ke hati.
Puncak acara akan menampilkan pertunjukan Mak Yong dari berbagai kelompok seni terbaik Kepulauan Riau, yaitu: Mak Yong Bungsu Sakti dari Pulau Mantang, Mak Yong Warisan dari Kampung Keke, Mak Yong Pantai Basri dari Kota Batam, dan Mak Yong Muda Ledang Balai Tuan Habieb dari Tanjungpinang.
Setiap kelompok membawa kekhasan cerita, alunan musik, dan gaya pertunjukan yang berbeda, menghadirkan pesona Mak Yong dalam beragam warna budaya.
Sebagai penutup, panggung Kolaborasi Budaya akan mempertemukan Mak Yong dengan berbagai seni tradisi lain dari Kepulauan Riau.
Perpaduan ini tidak hanya menegaskan kekayaan warisan budaya Melayu, tetapi juga menunjukkan bahwa seni tradisi dapat terus berkembang dan beradaptasi dengan zaman.
Melalui “Mak Yong Warisan Dunia”, Tanjungpinang mengukuhkan perannya sebagai pusat kebudayaan Melayu di tingkat nasional dan internasional.
Acara ini juga diharapkan mampu meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni tradisi sekaligus mendorong pertumbuhan pariwisata budaya di Kepulauan Riau.
“Mari hadir, saksikan, dan rayakan keindahan Mak Yong—warisan dari bumi Melayu yang terus hidup, tumbuh bersama masyarakat, dan kini bergema ke seluruh penjuru dunia,” ujar panitia penyelenggara.
(Red)